Januari 2016 - GANESHA FLORA

Jual aneka tanaman hias, tanaman herbal, pohon peneduh, pupuk, alat dan media tanam, serta melayani sewa tanaman murah.

ASOKA (Ixora Sp.)

Tanaman Bunga Soka (Ixora Sp.)

Soka (Ixora Sp.) merupakan tanaman hias yang cukup populer di kalangan hobiis tanaman hias. Selain unik, bentuk dan jenisnya pun beragam. Ada yang asli berasal dari dalam negeri yaitu Soka Jawa (Ixora javanica), ada pula yang berasal dari luar negeri, dan kini hadir soka baru yang disebut soka hibrida.

Selain macamnya beragam, tanaman hias ini mempunyai multifungsi. Artinya tidak hanya untuk tanaman indoor saja namun juga bisa untuk tanaman outdoor terutama untuk pembatas pagar, maupun untuk mengisi sudut-sudut rumah. Dengan multifungsi serta didukung penanganan yang relatif mudah membuatnya dapat disejajarkan dengan tanaman hias lain seperti mawar, atherium, krisan dan lainnya. Bahkan dengan perawatan yang teratur, tanaman ini bisa bertahan sampai beberapa tahun.

Menurut beberapa sumber, tanaman soka berasal dari daerah Asia Tropis. Bahkan disinyalir ada yang menyebutkan berasal dari negara Indonesia. Namun sejauh ini belum teruji kebenarannya, yang pasti dengan ditemukannya jenis bunga soka kuno yaitu Ixora javanica di pulau Jawa telah cukup menjadikannya alasan mengapa tanaman tersebut berasal dari negara kita.

Dugaan kuat mengenai asal usul tanaman ini lebih cenderung kepada negara India dan China, dimana di dua negera tersebut memiliki beragam jenis tanaman Soka. Penyebaran tanaman Soka ke seluruh wilayah negara bisa jadi tidak terlepas dari peran para pendeta beragama Hindu yang membawanya kemana dia pergi. Termasuk salah satunya ke negara kita. Perlu diketahui pula bahwa ini ada hubungannya dengan kepercayaan umat Hindu terhadap bunga Soka dimana bunga ini merupakan simbol hidup bersuka hati, sehingga sering digunakan sesaji untuk persembahan dewa Siwa dan Wisnu.

Bunga soka awalnya hanya sebagai tanaman liar type perdu. Dengan penampilan bunganya yang memancar seperti kembang api dan hidup di hutan-hutan liar, tidaklah mengherankan bila orang-orang Eropa menjulukinya dengan flame of the wood atau api dari hutan. Mungkin karena penampilannya yang menarik tersebut mengundang orang untuk membawanya ke rumah dan mmeliharanya sebagai tanaman hias. Dengan semakin berkembangnya  pengetahuan, jenis soka hibrida saat ini telah bermunculan dengan menghadirkan warna-warna bunga yang lebih beragam dan meriah.

Morfologis dan Jenisnya
Tanaman soka merupakan tanaman yang menghendaki penyinaran matahari penuh terutama untuk merangsang pembungaan. Meskipun jenisnya cukup beragam, secara umum bentuk morfologis tanaman terutama bagian bunganya tidak jauh berbeda yaitu tersusun atas beberapa bunga kecil yang masing-masing memiliki empat petal mahkota dalam satu tangkai mirip payung terbuka.

Bunga soka yang masih kuncup mirip jarum sehingga akan terkesan gundukan jarum berwarna merah disaat belum mekar. Warna kelopak bunga ada yang merah, merah muda, ungu , putih dan kuning. Namun di Indonesia jumlah soka berwarna merah lebih banyak dibandingkan lainnya. Berbeda dengan bentuk bunganya, penampilan batang dan daun bunga soka bisa bermacam-macam. Ada yang lebar, ada yang sempit, ada juga yang medium tergantung asalnya. Soka Jawa lebih condong berdaun lebar dengan tandan bunga ramping dan kuntum bunganya berwarna merah.

Jenis-jenis soka terbagi dalam dua macam yaitu soka biasa dan soka hibrida. Yang tergolong soka biasa diantaranya : Ixora Coccinea, I. Lutea, I. Fulgen, I chinensis, I. Granifolia, I. Amboinica. Sedangkan soka hibrida antara lain :I. Mocrothyrsa, I. American, I. Pitsanuloke dan Soka bangkok.

Dengan beragam jenis yang ada, maka tidaklah salah bila kita ingin menata pekarangan lebih asri dengan bunga soka.

Sekarang ini sudah tersedia di pasaran beberapa varietas cantik tanaman hias soka (Ixora sp) di nursery-nursery. Kemolekannya dapat terlihat mulai dari warna daunnya dan bunganya yang beraneka ragam. Ada daun yang berbelang-belang, bergelombang dan keriting. Warna bunganya ada yang putih, kuning, merah, merah jambu berujung putih. Melihat daun dan bunganya seperti itu, tentu tampil cantik dan indah bukan?

Soka-soka tersebut diperoleh dari hasil persilangan beragam jenis. Untuk perawatan dan pemeliharaannya tidak terlalu sulit karena mudah beradaptasi dengan iklim di Indonesia yang tropis. Soka-soka cantik ini mulai berbunga setelah dipelihara kurang lebih 1-1,5 tahun sejak disemai.

Berikut ini beberapa varietas cantik tanaman hias soka (Ixora sp).

Soka Superba
Warna daunnya hijau muda, bentuk daun menyerupai daun tembakau, lebar daun soka ini bisa 10 kali lipat dari daun soka biasa (Ixora indica). Saat mekar, bunga mengeluarkan bau harum yang mirip dengan bunga kopi.

Soka Marmor
Sebutan marmor disematkan karena soka ini memiliki belang di daun seperti spot atau noktah. Spot atau noktah ini berwarna kuning keputihan yang tersebar seperti guratan. Untuk bunga Ixora coccinea ini berwarna merah jambu.

Soka Siantan
Kecantikan soka ini tampak dari bunganya yang berwarna oranye. Bentuk bunganya seperti mangkok yang tersusun rapat dan mendongak ke atas. Daun soka ini berbelang-belang dengan bagian putih dominan pada sisi luarnya. Tanaman hias soka ini merupakan hasil hibrida dari Thailand.

Soka Keriting
Tanaman hias soka ini memiliki warna bunga merah, kuning dan oranye yang merupakan hasil mutasi. Sosok daun-daunnya berbentuk keriting kecil-kecil seolah-olah merambat di sekujur tubuh.

Soka Putih

Semburat warna putih di daunnya menjadi daya tarik tersendiri. Bunganya berbau harum seperti bunga kopi. Soka putih memiliki nama latin Ixora chinensis.

Lima varietas cantik tanaman hias soka di atas cocok ditanam di taman maupun di pot eksklusif karena harganya memang masih terbilang mahal dan langka.

Manfaat Soka Bagi Kesehatan.
Tanaman soka sendiri mengandung beberapa zat yang memiliki khasiat untuk kesehatan seperti hematoksilin. Hasil pengujian laboratorium mengungkapkan fakta bahwa kulit kayu kering soka yang dihaluskan terdapat banyak sekali zat tanin dan zat organik yang mengandung besi, sedangkan kulit kayunya mengandung beberapa zat tanin dan catachin.

Tanaman bunga soka ini biasa dimanfaatkan dan diambil khasiatnya untuk pengobatan oleh masyarakat di India, beberapa penyakit dapat diobati dengan ramuan dari khasiat bunga asoka tersebut diantranya:

1. Kulit dari tanaman "Soka" digunakan sebagai astringent dan penenang rahim (uterine sedative). Herbal ini bekerja langsung pada serat otot rahim yang merangsang endometrium dan jaringan ovarium.

2. Untuk rahim/uterine, terutama untuk menorhagia karena fibroid rahim dan penyebab lainnya. Siapkan 4 ons kulit tanaman "soka", 4 ons susu, dan 16 ons air kemudian rebus semua bahan tersebut sampai air menguap. Ambil ramuan ini dan minum dengan susu. Ramuan bisa diminum untuk dua hingga tiga kali selama mengalami menorhagia.

3. Untuk pendarahan internal, wasir/hemoroid hemoragik, dan disentri hemoragik. Kulit pohon "soka" berguna juga untuk mengobati wasir/hemoroid hemoragik dan disentri hemoragik. Ekstrak dari kulit pohon "soka" bisa berefek baik untuk kondisi ini. Sedangkan "bunga soka" yang ditumbuk dan dicampur dengan air berguna untuk mengobati disentri hemoragik.

4. Haid tidak teratur. Ambil 15 gram "bunga soka", 15 gram "bunga" mawar, 90 gram daging lidah buaya, potong-potong. Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 600 cc air hingga tinggal 200 cc, saring. Minum 2 kali sehari sesudah makan.

5. Kram Betis. Ambil 2 "bunga soka"/siantan, 3 "bunga" mawar, 30 gram daun sembung segar. Cuci bersih semua bahan rebus dengan 600 cc air hingga tinggal 300 cc. Saring. Minum 2 kali sehari sesudah makan.

6. Luka pukul atau memar. Ambil 30 gram daun dan "bunga soka" lokal, 10 gram "bunga" mawar kering, 10 gram umbi daun dewa. Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Saring. Minum 2 kali sehari sesudah makan.
Share:

SEMAK IRIS (Neomarica longifolia)

Bunga Iris (Neomarica longifolia)

Bunga Iris (Neomarica longifolia) adalah salah satu tanaman herba yang berkasiat untuk hepatitis, gusi bengkak, mual, sembelit, rematik, dll.

Klasifikasi.
Nama lokal: Iris
Nama ilmiah: Neomarica longifolia
Taksonomi (Steven, 2012):
Kingdom: Plantae (tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (berbiji)
Divisi: Magnoliophyta (berbunga)
Kelas: Liliopsida (monokotil)
Sub Kelas: Liliidae
Ordo: Liliales
Famili: Iridaceae
Genus: Neomarica
Spesies: Neomarica longifolia

Bunga Iris (Neomarica longifolia)
Sebagai tanaman semak yang berumpun, tanaman ini baik digunakan sebagai border pada tempat yang mendapat cahaya matahari. Sering juga dipakai sebagai pengisi bak tanaman atau bidang di bawah jendela kamar. Secara alami, daun tanaman ini tumbuh menjuntai membentuk rangkaian yang mampu menutupi dinding dan permukaan tanah. Tangkai bunga muncul di antara daun-daunnya.

Bunga iris banyak dibudidayakan di berbagai belahan bumi di seluruh dunia. Bunga ini termasuk bunga “perennial” yang artinya salah satu bunga yang dapat hidup lebih dari 2 tahun. Salah satu keistimewaan bunga Iris adalah bisa tumbuh di darat maupun di air. Bentuk bunga Iris cukup unik dengan warna yang bervariasi seperti warna biru, putih, biru keunguan, pink, ungu kecoklatan, kuning dan orange. Bahkan ada yang berwarna hitam, tapi tak ada yang benar-benar berwarna merah asli.

Iris berkembang biak dengan akar rimpang (rhizome) atau biji. Pada akhir musim panas, iris bisa dibongkar, dipisahkan rhizomanya dan ditanam kembali. Jika melalui biji, bijinya harus diletakkan di dalam botol berisi pasir yang kemudian diletakkan di dalam freezer selama enam bulan, dikeluarkan dan kemudian ditanam dalam pasir sampai tumbuh anakan iris. Setelah anakan agak besar baru dipindahkan ke halaman.

Bunga iris dikenal juga sebagai bunga kado ulang tahun untuk orang yang lahir di Bulan Februari. Bunga iris ini melambangkan kebijaksanaan, persahabatan, gairah, keberanian dan pujian. Bunga iris biru dapat menunjukkan royalitas, sedangkan bunga iris kuning menjadi simbol gairah cinta. Bunga iris dijual dengan harga bervariasi tergantung penggunaannya.

Khasiat Tanaman Iris.
Bunga Iris tak hanya sedap dipandang, bunga hias inipun memiliki potensi sebagai tanaman obat alami.

Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam bunga Iris antara lain iridin, tanin, resin, amilum, asam miristat, dan iron. Tak heran, bunga Iris pun memiliki efek farmakologis seperti memiliki rasa yang pahit pedas, netral, sedikit beracun, dan sangat berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), peluruh kencing (diuretik), menghilangkan pembekuan darah, dan meningkatkan fungsi pencernaan.

Adapun cara aplikasi bunga Iris sebagai obat herbal ini sebagai berikut :

1. Untuk mengobati penyakit bisul, radang kulit bernanah, digigit ular atau serangga.
Cara penggunaannya dengan menyiapkan akar rimpang Iris yang dicuci dan dihaluskan sampai seperti bubur lalu ditempelkan pada bagian kulit yang sakit.

2. Untuk mengobati sembelit
Cara penggunaannya dengan menyiapkan akar rimpang Iris secukupnya yang dicuci dan digiling hingga halus lalu ditempelkan pada perut terutama pada bagian pusar.

3. Untuk mengobati penyakit  sakit atau radang tenggorokan
Siapkan akar rimpang Iris secukupnya, laludiblender dengan ditambahkan air secukupnya. Kemudian airnya dipakai untuk kumur-kumur.

4. Untuk mengobati gusi bengkak
Cara penggunaannya dengan menyiapkan 15 gram akar rimpang Iris yang dicuci bersih dan diblender, ditambah dengan sedikit air lalu ditempelkan pada gusi yang sakit.

5. Untuk mengobati radang tenggorokan
Cara penggunaannya dengan menyiapkan 3-9 gram akar rimpang Iris kering atau 15-30 gram herba Iris dan 70 gram Lidah Buaya yang telah dikupas kulitnya, kemudian direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah agak dingin disaring lalu airnya diminum.

6. Untuk mengobati penyakit gangguan pencernaan
Cara penggunaannya dengan menyiapkan 3 gram akar rimpang  kering Iris yang dicuci bersih dan dihaluskan lalu direbus dengan 200 cc air sampai airnya mendidih, setelah dingin diminum.

7. Untuk mengobati penyakit mual dan perut kembung
Cara penggunaannya dengan menyiapkan 3 gram akar Iris kering yang dicuci bersih dan  digiling lalu diseduh dengan 200 cc air mendidih, setelah  agak dingin diminum. Atau siapkan  3-9 gram akar Iris kering yang dicuci bersih dan direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah agak dingin disaring lalu airnya diminum. Atau siapkan 3-9 gram akar rimpang Iris kering dan 10 gram Akar Jail yang dicuci bersih dan digiling halus lalu diseduh dengan air mendidih, setelah agak dingin airnya diminum.

8. Untuk mengobati penyakit hepatitis
Cara penggunaannya dengan menyiapkan 6 gram akar rimpang Iris kering atau 15-30 gram herba dan 20 gram temulawak yang dicuci bersih dan direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.

9. Untuk mengobati penyakit pembengkakan ginjal
Cara penggunaannya dengan menyiapkan 15 gram akar rimpang Iris yang dicuci bersih dan direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, hangat-hangat disaring lalu airnya diminum.

10. Untuk mengobati luka terpukul
Cara penggunaannya dengan menyiapkan 10 gram akar rimpang Iris yang dicuci bersih dan dihaluskan atau dijus, kemudian tambahkan 200 cc air masak, diperas dan disaring lalu diminum.

11. Untuk mengobati keseleo dan luka bakar
Cara penggunaannya dengan menyiapkan 3-9 gram akar rimpang Iris kering yang dicuci bersih dan  digiling hingga halus, kemudian diseduh dengan air mendidih dan diminum secara teratur.
Share:

LIDAH MERTUA (Sansevieria)

Tanaman Lidah Mertua (Sansevieria)

Sansevieria atau Lidah Mertua adalah marga tanaman hias yang cukup populer sebagai penghias bagian dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari. Sansevieria memiliki daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing.

Sanseviera dikenal dengan sebutan tanaman lidah mertua karena bentuknya yang tajam. Sanseviera tak hanya sebagai tanaman hias, tapi juga memiliki manfaat untuk menyuburkan rambut, mengobati diabetes, wasir, hingga kanker ganas. Sementara seratnya digunakan sebagai bahan pakaian. Di Jepang, Sanseviera digunakan untuk menghilangkan bau perabotan rumah di ruangan.

Dibanding tumbuhan lain, Sanseviera memiliki keistimewaan menyerap bahan beracun, seperti karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene.

Sansevieria dibagi menjadi dua jenis, yaitu jenis yang tumbuh memanjang ke atas dengan ukuran 50–75 cm dan jenis berdaun pendek melingkar dalam bentuk roset dengan panjang 8 cm dan lebar 3–6 cm. Kelompok panjang memiliki daun meruncing seperti mata pedang, dan karena ini ada yang menyebut Sansevieria sebagai tanaman pedang-pedangan.

Tumbuhan ini berdaun tebal dan memiliki kandungan air sukulen, sehingga tahan kekeringan. Namun dalam kondisi lembap atau basah, sansiviera bisa tumbuh subur.

Warna daun Sansevieria beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, dan warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur atau garis-garis yang terdapat pada helai daun juga bervariasi, ada yang mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, dan ada juga yang zig-zag.

Keistimewaan lidah mertua adalah memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan. Penelitian NASA bekerja sama dengan ALCA telah menemukan bukti-bukti bahwa tanaman ini secara alami mampu mengurangi polusi tersebut.

Ditinjau berdasarkan jenisnya sansevieria ada dua jenis yakni yang pertama yaitu sansevieria keturunan asli/spesies sedangkan yang kedua adalah jenis hasil persilangan/hibridasi yang bisa disebut dengan jenis sansevieria hibrid.

Dari bentuk hibrid inilah sansevieria akan tercipta dengan karakter dan fisik yang berbeda dari induknya atau yang sering disebut dengan spesies hibrid atau sansevieria hibrid. Mutasi sansevieria juga dapat terjadi dari perbanyakan melalui stek daun.

Manfaat Lidah Mertua Bagi Kesehatan dan Lingkungan.
Lidah mertua atau sansivieria merupakan salah satu tanaman apotek hidup yang cukup terkenal baik nama maupun manfaatnya. Masyarakat Indonesia menggunakan tanaman ini baik hanya sebagai hiasan di ruang tamunya atau benar benar memanfaatkan fungsinya sebagai tanaman demi kesehatan, kecantikan maupun hal lainnya. Alasan lain banyak masyarakat merawat dan memelihara tanaman ini selain karakteristik yang unik dan cantik, juga perawatan yang mudah. Hanya memerlukan sedikit sinar matahari dan air sudah bisa tumbuh tinggi dan sehat.

Secara analogi tanaman ini memiliki daun tegak dank eras. Ujung yang runcing di gunakan sebagai bentuk adaptasi dan protects atau perlindungan diri. Warna yang kontras antara belang hijau tua dan muda serta bergaris tepi kuning. Jika saja warna utama daun ini merah, mungkin seperti api yang sedang menyulut dan menyala nyala.

Kaya manfaat memang menambah poin plus dari tanaman ini. Memang apa saja yang bisa di banggakan dari tanaman cantik ini? Mari kita ulas dahulu kandungandari tanaman ini :

Kandungan lidah mertua (sansiviera)
lidah mertuaTanaman yang berasal dari Afrika ini memang banyak di gunakan oleh masyarakat Indonesia. Selain sebagai tanaman obat, kecantikan, maupun menggunakan manfaatnya sebagai pelengkap atau penambah nilai pandang bagi yang melihatnya.

Sebenarnya kandungan dari tanaman ini adalah pada setiap helai mengandung pregnane glycoside yang mampu membantu menguraikan senyawa beracun menjadi senyawa organic yang mudah di uraikan.Selain itu juga terdapat senyawa organic yang baik untuk manusia, seperti gula dan asam amino.

Tanaman ini mampu menguraikan racun seperti karbon dioksida (CO2), benzene, formal dehid, kloroform, serta tri kotilen.

1. Penyerap polusi terbanyak
Tanaman ini termasuk menjadi salah satu tanaman yang bisa menampung polusi terbanyak di antara tanaman yang lainnya. Yakni sekitar 107 polutan bisa di serap dalam tubuh dan di keluarkan lagi dalam bentuk oksigen. Sangat bekerja baik jika anda hendak mengaplikasikan tanaman ini sebagai penghias ruang tamu sekaligus penyerap polutan rokok jika ada anggota keluarga anda yang merokok. Polutan / polusi dapat menjadi salah satu penyebab kanker paling mematikan.

2. Membantu menyerap radiasi
Lidah mertua juga sangat aktiv untuk membantu menyerap radiasi. Salah satunya radiasi yang di timbulkan oleh barang barang elektronik. Sangat pas untuk menempatkan tanaman ini di areal meja tamu atau ruang keluarga yang terdapat televise serta sering di pakai berkumpul. Selain menambah nilai point of view juga bisa di gunakan sebagai penyerap radiasi barang elektronik.

3. Kaya akan produksi oksigen (O2)
Sansiviera ini merupakan salah satu model tanaman yang akan menghasilkan oksigen tinggi. Klorofil yang melimpah akan membantunya mempercepat melakukan fotosintesis. Hal ini yang menyebabkan tingkat oksigen yang di hasilkan oleh tanaman tinggi. Sangat baik di letakkan di ruang kumpul yang biasa di pakai merokok. Yakni sebagai penetralisir asap rokok yang mampu meracuni anggota keluarga yang lain.

4. Cocok digunakan sebagai pagar rumah
Salah satu manfaat lain yang dihasilkan oleh tanaman lidah mertua adalah di pakai sebagai pagar rumah. Hal ini di sesuaikan dengan kharakteristik sifat fisik yang keras dan berujung lancip pada daunnya. Sehingga cukup ampuh serta menambah keunikan pemandangan rumah anda.

5. Sebagai bahan kreasi anyaman
Masyarakat banyak pula yang memanfaatkan lidah mertua sebagai modal bahan anyaman. Salah satunya adalah masyarakat Jepang yang menggunakannya untuk membuat kain. Serat yang di hasilkan baik, kuat, serta lembut.

6. Bunga lidah mertua memiliki bau khas
Bau khas bisa di keluarkan oleh lidah mertua. Beberapa Negara maju seperti Chinna dan Perancis juga menerapkan hal tersebut sebagai parfum. Sangat cocok untuk di semprotkan di kamar mandi maupun dapur yang kerap meninggalkan bau bau menyengat

7. Sebagai bentuk aroma teraphi
Sansiviera juga sangat baik di gunakan sebagai salah satu aroma terapi. Ketika sore hari biasanya bunga bunga lidah mertua akan mekar. Saat itu pula bunga ini akan mengeluarkan bau khas yang menenangkan. Beberapa orang memanfaatkannya sebagai bentuk aroma terapi yang di nilai ampuh untuk mengurangi dan meredakan stress.

8. Bentuk antiseptic
Lidah mertua juga memiliki sifat anti racun yang baik. Tanaman ini sangat baik di gunakan sebagai antiseptic untuk membunuh kuman. Ketika anda jatuh dan terluka, maka debu debu yang bertebangan di udara bisa menjadi virus yang berkembang jika masuk ke dalam tubuh manusia. Untuk itu di perlukan antiseptic yang aktiv membunuh kuman.

9. Sebagai hair tonik alami
Anda yang menginginkan rambut halus dan indah alami mungkin bisa menggunakan tanaman ini. Pasalnya sansiviera merupakan salah satu tanaman yang sangat baik dalam memelihara rambut. Selain melembutkan, ia juga bisa di gunakan sebagai penghalus dan penyegar rambut alami.

10. Membantu mengobati wasir
Tanamana lidah mertua ternyata juga bisa di gunakan sebagai obat. Wasir merupakan salah satun penyakit yang menyebabkan penderitanya susah menjalani buang air besar. Untuk membantu melancarkan proses pembuangannya yakni dengan menggunakan lidah mertua. Sebab tanaman ini kaya akan serat yang membantu untuk memperbaiki pencernaan.

11. Membantu menyembuhkan sakit kepala
Sakit kepala memang sangat mengganggu anda saat menjalani aktivitas baik ringan maupun berat. Meskipun tergolong penyakit ringan, namun hal ini menjadi gangguan untuk diri anda. Oleh sebab itu perlu dilakukan penyembuhan dahulu. Salah satunya dengan menggunakan tanaman lidah mertua yang di bakar.

12. Membantu menurunkan resiko diabetes
Sansiviera ternyata juga ampuh untuk mengatasi penyakit degenerative parah sepeti diabetes. Penyakit ini menyebabkan anda tidak bisa memakan makanan manis karena kadar gula dalam darah sudah tinggi. Untuk membantu menetralkan dengan menggunakan ramuan daun lidah buaya yang sudah di rebus. Tunggulah dingin lalu ambil sarinya dan di minum.

13. Aktif membantu mengurangi sick building syndrome
Salah satu manfaat nyata yang di hasilkan oleh lidah mertua ini adalah sebagai obat atau membantu mengatasi gejala sick building syndrome. Yakni suatu keadaan dimana ruangan yang di huni oleh orang orang memiliki kandungan karbon dioksida (CO2), nikotin, dan efek penggunaan AC yang tinggi. Hal ini bisa di atasi dengan meletakkan tanaman lidah buaya di tempat tempat seperti ini. Lalu sanseviera akan menyerap zat zat yang  tidak berguna tadi.
Share:

AKALIPA (Acalipha Wilkesiana)

Akalipa (Acalipha Wilkesiana)

Akalipa (Acalipha Wilkesiana) atau ekor kucing adalah jenis tanaman hias yang termasuk dalam kelompok semak berkayu. Tanaman ini mempunyai ciri ciri pertumbuhan yang cepat. Tanaman hias ini tidak cocok kalau diletakkan didalam ruangan. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada kelembaban tinggi.

Tumbuhan Acalypha Wikesiana Muell atau Akalifa berjenis perdu, dan mempunyai tinggi yaitu kurang lebih 5 meter. Berbatang tegak, berkayu, memiliki percabangan simpodial dan berwarna coklat. Berdaun tunggal dan teksture berbintik-bintik.. Mempunyai ukuran panjang 4-17cm dan lebar 2-12cm dan berwarna ungu. Akalifa memiliki bunga majemuk, berbentuk bulir, berkelamin dua, putik bertangkai, dan berwarna ungu. Buah akalifa itu berbentuk kotak, beruang tiga, berambut dan berwarna merah. Berakar tunggang dan berwarna coklat.

Kandungan kimia yang terkandung dalam Akalifa adalah saponin. Disamping itu daun dan bunganya  juga mengandung flavonoida dan tanin. Dan juga batangnya mengandung polifenol.

Akalifa atau Acalypha Wikesiana Muell berkhasiat sebagai obat penghilang noda-noda flek hitam pada kulit. Sama seperti tumbuhan lainnya. Bagian yang digunakan sebagai obat adalah pada bagian daunnya.

Untuk membuat obat penghilang noda-noda flek hitam, yang kita butuhkan adalah daunnya.. Ambil daun yang segar sebanyak kurang lebih 10 gram. Kemudian daun akalifa dicuci hingga bersih. Tambah kapur dan gambir sedikit. Lalu dilumatkan atau ditumbuk hingga lembut. Kemudian dioleskan pada bagian kulit yang terdapat noda flek hitam.

Tanaman ini dapat diperbanyak dengan stek, biasanya ditanam untuk menghiasi pekarangan ataupun sebagai pagar. Akalifata suka dengan cahaya ringan namun tidak boleh terkena sinar matahari langsung.

Kondisi udara yang kering akan mengakibatkan daun rontok dan timbulnya serangan tungau merah. Agar tanaman hias ini tetap dalam kondisi vigor perlu dilakukan pemangkasan yang teratur setiap tahun, pemangkasan dapat dilakukan sampai dengan  ½ ukuran. Bunga Akalipa yang mati dan bunga yang muncul pertama akan lebih baik jika dibuang.
Share:

PURING (Codiaeum variegatum)

Puring (Codiaeum variegatum)

Puring (Codiaeum variegatum), puding, atau kroton adalah tanaman hias pekarangan populer berbentuk perdu dengan bentuk dan warna daun yang sangat bervariasi. Beragam kultivar telah dikembangkan dengan variasi warna dari hijau, kuning, jingga, merah, ungu, serta campurannya. Bentuk daun pun bermacam-macam: memanjang, oval, tepi bergelombang, helainya "terputus-putus", dan sebagainya.

Tanaman daun puring merupakan salah satu jenis tanaman hias yang digemari karena selain tampilannya cantik, tanaman ini juga mudah untuk dirawat dan dibudidayakan. Selain itu harganya yang jauh lebih murah dibanding tanaman hias lain, membuat semua orang bisa menanamnya.

Secara botani, puring adalah kerabat jauh singkong serta kastuba. Ciri yang sama adalah batangnya menghasilkan lateks berwarna putih pekat dan lengket, yang merupakan ciri khas suku Euphorbiaceae.

Puring berasal dari Kepulauan Nusantara namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika dan subtropika, serta menjadi salah satu simbol turisme.

Berikut ini katalog beberapa jenis puring.

Puring Afrika Puring Air Mancur Bulu Jago Puring Amazing Green Puring Amerika Puring Anaconda Puring Anggun Ayu Puring Anggur Puring Anting Raja Puring Anting Puring Apel Bangkok Kuning Puring Apel Buterfly Puring Apel Hijau Puring Apel Kuning Telur Puring Apel Listrik Puring Apel Logam Puring Apel Mangkok Merah Puring Apel Mars Tiger Puring Apel Mars Puring Apel Sendok Mangkok Puring Apel Washington Puring Apel Malang Puring Api Puring Apel Super Red Puring Arjuna Puring Asmara Jingga Puring Asmara Puring Bali Puring Banglore Puring Batik Wonosobo Puring Belut Sphageti Puring Black Puring Black Camerun Puring Bor Emas Puring Bor Inul Puring Buaya Puring Bulan Puring Bulu Ayam Puring Cabe Puring Cakue Puring Camar Puring Centong Puring Cleopatra Puring Cobra Kuning Puring Cobra Merah Puring Cobra Puring Columbiana Puring Concord Brazil Puring Concord Merah Puring Dasi Jojon Puring Dasi Jojon Pink Puring Dasi Jojon Puring Dasi Puring Day Light Puring Dian Puring Dragon Red Puring Dragon Puring Durinda Puring Emas Puring Emping Puring Garuda Puring Gelatik Puring Gladiator Puring Golden Arwana Roro Wilis Puring Golden Concord Puring Golden Jet Puring Gothic Puring Grace Pink Puring Puring Indigo Puring Jari Puring Jempol Puring Jengkol Puring Jet Amerika Puring Jet Bali Puring Jet Mini Puring Jet Orange Puring Jet Puring Kelabang Merah Puring Kenari Puring Kerang Puring Keris Puring Kerupuk Puring Ketapang Puring Kirana Kerupuk Puring Kol Puring Kuku Bima Puring Kura Puring Kura Puring Karmizi Puring Lele Puring Lele Dumbo Puring Lidah Api Puring Lipstik Puring Logam Puring Long Life Puring Madu Puring Magenta Puring Marcos Red Polkadot Puring Maskoki Puring Monalisa Puring Mutiara Puring Naomi Puring Oscar Batik Puring Oscar Madu Puring Oscar Puring Pagoda Puring Panca Warna Puring Paradise Puring Pedang Puring Pedang Afrika Puring Pengkol Bawe Puring Penyu Puring Pink Diamond Puring Pink Kelabang Puring Pink Meridian Puring Polkadot Red Puring Polkadot Puring Proton Red Puring Proton Puring Grace Pink Puring Grace Pink Super Puring Indigo Dragon Puring Jet Matahari Puring Oscar Ruby Puring Pinishi Puring Red Proton Puring Seribu Bintang Puring Super Petra Puring Titanic Puring Raja Ruby Papua Puring Raja Puring Ruby Red Puring Sakura Puring Sandy More Puring Sendok Kecil Puring Sendok Mas Puring Speci Fishbone Puring Srilanka Puring Susu Puring Sweet Love Puring Taman Puring Tanduk Kerbau Puring Tanduk Puring Apel Kuning Telur Puring Terang Bulan Puring Terang Bulan Puring Teri Merah Puring Teri Puring Tisue Puring Tokek Puring Three Color Puring Vinola Puring Walet Puring Worten Puring Yellow Queen Puring Yellow River

Tanaman dengan nama Latin Codiaeum variegatum ini memiliki warna daun yang indah. Dengan warna merah bercampur kuning dan hijau membuatnya nampak eksotis. Usaha budidaya daun puring juga terbilang cukup menjanjikan karena tanaman ini sangat mudah dijual atau sangat laku di pasaran.

Selain itu prosesnya yang tidak rumit dan tidak memerlukan biaya yang banyak membuat daya tarik sendiri bagi para pembudidaya. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan saat ingin melakukan budidaya tanaman daun puring.

Media Tanam
Sama seperti jenis tanaman yang lain, daun puring juga memerlukan media tanam untuk bisa hidup. Media tanam daun puring bisa berupa campuran dari pasir, humus, sekam, dan pupuk kandang. Media tanam tersebut bisa dimasukkan ke dalam pot untuk menanam daun puring sehingga terlihat lebih cantik.

Daun puring juga memerlukan asupan air yang cukup setelah ditanam. Jadi usahakan untuk melakukan penyiraman ke tanaman secara cukup dan rutin. Penyiraman bisa dilakukan selama 3 kali dalam sehari untuk menjaga tanah agar tetap lembab. Namun pada saat musim penghujan bisa dikurangi intensitas penyiraman.

Budidaya
Untuk membudidayakan atau memperbanyak tanaman daun puring bisa dilakukan dengan dua cara, yakni cara vegetatif dan generatif. Memperbanyak tumbuhan daun puring bisa dengan menggunakan bijinya. Namun cara tersebut terbilang tidak terlalu efektif karena membutuhkan waktu cukup lama, dan hasil yang didapatkan tidak selalu sama dengan induknya.

Sedangkan cara kedua bisa dilakukan dengan stek. Cara ini adalah cara yang banyak dilakukan oleh para pembudidaya karena selain cepat juga bisa menduplikasi jenis dari induk yang distek. Untuk melakukan budidaya tanaman puring dengan stek tergologi cukup mudah. Pertama-tama harus menyiapkan peralatan yang terdiri dari gunting, pisau, tali plasti, dan penutup plastik.

Caranya adalah pilih batang yang hendak distek. Pilih batang yang sudah berusia lumayan tua. Potong dengan pisau tajam dan rendam pada cairan untuk penumbuh selama 15 menit. Olesi bekas potongan pada indukan dengan fungisida untuk menghindari infeksi.

Selanjutnya letakkan potongan tadi pada media tanam dan tutup dengan plastik untuk mengurangi penguapan. Letakkan tanaman yang sudah siap di tempat yang teduh agar tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Untuk mempercantik tanaman daun puring sehingga terlihat lebih cerah dan mencolok adalah dengan memperhatikan media tanam yang digunakan sampai dengan intensitas sinar matahari. Untuk mendapatkan warna daun puring yang sempurna bisa tempatkan tanaman di tempat yang memiliki suhu 28 sampai 30 derajat celcius.
Share:

Arsip Blog